Senin, 22 Juni 2015

Bukan drama kolosal Korea

Politik di Indonesia kini (2015), kalo dari segi pandang saya bagaikan drama kolosal Korea. Sang Raja yang berkuasa kini, menyingkirkan orang kepercayaan/para mantan menteri Raja sebelumnya untuk mengamankan posisi Raja yang berkuasa sekarang ini, bahkan untuk melindungi Ibu Suri sang Raja yang berkuasa sekarang dari 'angin-angin' yang siap berhembus ke arah Ibu Suri.

Indonesia bukanlah sebuah panggung sandiwara dari para 'aktor-aktor' panggung. Melihat situasi sekarang ini sangatlah ironis, bagaikan sekumpulan orang yang bermain lompat tali. Harga BBM naik, kemudian turun, dan naik lagi. Kalo di lihat bagaikan perputaran tali, yang kedua ujungnya di pegang oleh para 'aktor' dan mereka mainkan.

Memang sulit mengurus Indonesia yang besar, dari Sabang hingga Merauke. Akan tetapi bagaimana bisa mengatur jika sang pemegang kendali hanya memainkan permainannya tanpa 'memberikan pupuk' kepada 'tanaman-tanaman' kecil.

Kembali lagi ke drama kolosal Korea, Indonesia bukanlah drama kolosal Korea yang hanya dilihat dan mementingkan rating drama hanya untuk mendapatkan keuntungan semata entah untuk siapa keuntungan tersebut. Jika Raja tak bisa di goyahkan, maka persatuan rakyatlah yang dapat melakukan.

Indonesia bukan 'mainan' para 'aktor' untuk menjalankan kepentingan tertentu. Indonesia adalah sebuah kesatuan yang akan jauh lebih kuat jika bersatu dan tentunya dengan 'aktor' yang tepat untuk memimpin. Akan seperti apa Indonesia 20 tahun lagi? lebih buruk, lebih baik, atau mungkin akan hancur dan menjadi negara-negara kecil hingga Indonesia tinggal nama?. Semuanya tergantung kita sebagai warga negara Indonesia sendiri yang akan menentukan nasib Indonesia.

22.06.2015

Ganis Wicaksono

2 komentar:


  1. Terimakasih telah mengizinkan saya untuk melihat salah satu artikel terbaik ini, saya berharap anda juga menyempatkan diri untuk melihat artikel saya juga Agen Judi Bola

    BalasHapus

Gwe-Store