Sabtu, 27 Juni 2015

Sutradara 'Despicable Me' Ternyata Putra Sastrawan NH Dini


http://images.detik.com/content/2013/06/28/229/cofindlm.jpg

Adhie Ichsan - detikhot
Jumat, 28/06/2013 10:34 WIB
 
Jakarta - Mungkin belum banyak yang tahu, sosok sutradara di balik film animasi 'Despicable Me' adalah pria keturunan Indonesia. Dia adalah Pierre-Louis Padang Coffin, anak dari novelis terkenal Nurhayati Srihardini Siti Nukatin atau lebih akrab sebagai NH Dini.

Dari berbagai sumber yang dihimpun detikHOT, Coffin lahir pada 1 November 1967 dari pernikahan NH Dini dan seorang diplomat dari Prancis, Yves Coffin. Ketika lahir, Coffin sempat hidup berpindah-pindah mengikuti pekerjaan ayahnya, mulai dari Jepang, Phnom Penh, Prancis, Manila hingga Detroit, AS.

Namun pada 1984, ayah dan ibu Coffin bercerai. Sang ibu memutuskan kembali ke Indonesia, sementara Coffin ikut ayahnya. NH Dini sebelumnya adalah seorang pramugari sebelum kemudian dikenal sebagai penulis cerita pendek dan novel yang cukup produktif. Karyanya yang terkenal dan masih dibaca hingga sekarang antara lain 'Pada Sebuah Kapal', 'Keberangkatan', 'Namaku Hiroko' dan 'Tirai Menurun'.

Sedangkan Coffin, sebagai animator memulai karier dengan mengikuti pelatihan di Paris. Ia kemudian bekerja di Amblimation untuk mengerjakan 'We're Back! A Dinosaur's Story', film yang eksekutif produsernya adalah Steven Spielberg.

Coffin kemudian bekerja sebagai animator lepas di studio CGI Ex Machina di Prancis. Selain terjun langsung sebagai animator, di sana ia juga bertanggung jawab sebagai animator supervisor dan sutradara.

Bersama sutradara Chris Renaoud, Coffin mulai berkolaborasi dengan Passion Pictures Paris dan Mac Guff untuk mengerjakan film animasi CGI 'Despicable Me' untuk Universal Pictures. Ia juga mengisi suara minion, karakter berwarna kuning yang lucu dan menggemaskan.

Film itu meledak di box office Amerika Serikat. Dari biaya US$ 69 juta yang dikeluarkan, mereka berhasil meraup pendapatan lebih dari US$ 543 juta.

Bersama Chris Renaoud, Coffin kemudian membuat sekuel 'Despicable Me' yang dijadwalkan rilis di bioskop AS pada 3 Juli mendatang.
Read More »»  

Bersiaplah Menyambut Hoverbike, Motor Terbang Pertama di Dunia

Namun Anda mesti bersabar, karena Hoverbike masih perlu pengembangan lebih jauh sebelum benar-benar dijual ke pasaran.

Bersiaplah Menyambut Hoverbike, Motor Terbang Pertama di DuniaModel awal Hoverbike dengan dua baling-baling. Kini, Malloy sedang mengembangkan Hoverbike dengan empat baling-baling. (Malloy Aeronautics)
 
Tak ayal lagi, dunia kita akan memasuki era teknologi super canggih serupa film Tomorrow Land!
Chris Malloy, seorang berkebangsaan Inggris pernah menciptakan wahana serupa helikopter di garasi rumahnya di pinggiran kota Sydney, Australia. Dalam situs pribadinya, ia menjelaskan bahwa wahana buatannya merupakan “kombinasi antara mesin motor sederhana dan helikopter untuk menciptakan motor terbang pertama di dunia.”

Kini, ia bersama US Army melakukan penelitian lebih jauh untuk  pengembangan motor terbang ciptaannya. Menurutnya, motor terbang itu nantinya bisa digunakan untuk penelitian dan misi penyelamatan, pengiriman kargo, penanggulangan bencana, dan pengawasan. Ia percaya bahwa mesin transportasi baru buatannya itu bisa menekan dana dari yang diperlukan untuk membuat helikopter sungguhan. Selain itu, motor terbangnya bisa dikendarai di alam luas, tanpa pilot atau supir.

Mesin motor terbang ciptaannya ini ia namakan Hoverbike.

Meski Hoverbikenya sedang ditangani oleh US Army, Malloy menjelaskan bahwa ia tidak mengembangkan motor terbang itu untuk keperluan militer.

Namun demikian, diperlukan pengujian lebih lanjut untuk membuktikan keamanan mesin itu, sebelum benar-benar membawanya ke perusahaan untuk mulai diproduksi. “Kami tidak mau terburu-buru menjual produk kami ke pasar,” ungkap Malloy.

Nyatanya, Malloy tidak sendirian. Di California, seorang bernama Greg Handerson telah membangun Hendo, hoverboard lain yang diketahui mampu membawa beban menggunakan seperempat energy normal yang diperlukan sebuah helikopter biasa. Di  bulan Oktober nanti, ia bersama perusahaannya berencana membuat debut pertama Hoverboard yang lebih kecil, lebih kuat, dan pastinya lebih canggih.
(Difa Restiasari. Sumber: National Geographic)
Read More »»  

Efek Domino Pertelevisian

Kalau lihat acara-acara TV sekarang ini, saya kadang merasa heran dengan banyaknya acara-acara TV yang tidak jelas. Tidak jelas disini adalah, entah apa acara tersebut baik atau buruk, mendidik atau tidak, yang penting rating acara tinggi dan menghasilkan profit pada TV tersebut.

Isinya cuma joget-joget, sinetron yang jalan ceritanya tidak jelas, atau banyolan dari sang presenter ke presenter lain guna memperpanjang-panjang durasi acara.Isinya gitu-gitu aja!.

Para kapitalist bertebaran di negara yang kaya akan sumber daya, namun warganya menjadi 'pengemis' di negaranya tersendiri. Miris, lihat keadaan sekarang ini. Masuknya gelombang globalisasi juga merupakan salah satu hal seperti ini dapat menyebar secara pesat.

Terkadang sepintas terbayang, negara-negara komunis seperti China, Korea Utara dan lainnya. Walaupun adanya gelombang globalisasi, mereka tetap tak terpengaruh dan memegang teguh budaya mereka. Lain dengan Indonesia, jika saya berpendapat, acara-acara TV di Indonesia telah kehilangan identitasnya. Amerikanisasi dalam program acara TV merupakan salah satu alasan kita kehilangan identitas. Acara seperti Si Doel, Bajaj Bajuri merupakan salah satu acara TV yang kenyataannya merupakan identitas masyarakat Indonesia.

Menggambarkan kenyataan yang memang terjadi dalam keseharian, banyak inti yang kita dapat dari acara seperti ini. Jika di analisa, acara seperti ini mengajarkan kesederhanaan, tutur sapa antar tetangga, gotong royong dan banyak lagi.

Media Televisi merupakan media yang sangat mudah untuk penybaran/pembentukan moral masyarakat singkat kata adalah, TV sebagai panutan dalam masyarakat. Jika acara-acara terus menerus di bombardir dengan acara yang joget-joget atau tidak mendidik, sama halnya secara perlahan masyarakat Indonesia di buat bodoh.

Namun tak dapat di pungkiri juga bahwa acara-acara dari Amerika menjadi patokan dalam menghasilkan acara-acara yang serupa. Karena acara-acara Amerika di anggap lebih menghibur, lebih aktraktif, lebih modern. Tapi, akibatnya seperti yang kita lihat sekarang ini, nasib acara TV di Indonesia yang berdampak kepada masyarakat sendiri. Efek domino, begitu kartu jatuh, kartu lain ikut jatuh maksudnya adalah begitu ada acara dari negara lain yang boming atau naik daun, di buatlah dengan konsep yang serupa dan sedikit di rubah dan voila! hasil di dapat.

Mungkin para produser tidak PD atau mungkin hanya mementingkan profit semata, business is about money. Tapi bagaimana ceritanya jika kita hanya meniru-niru dan mementingkan profit semata dapat memajukan kreatifitas acara-acara TV di Indonesia? bagaimana kita dapat memberikan sesuatu yang berguna kepada masyarakat?.

They don't care about us, they just care about money, that's business. Tapi apa jadinya jika rating acara TV menurun?walaupun mereka meniru acara dari negara lain yang sangat boming?. Secara tidak langsung pemasukan mereka juga berkurang, rating turun, pemasangan iklan menurun. Dan jika rating terus turun, pemeasangan iklan sangat minim dan akhirnya acara tersebut tinggal nama. Singkat kata, acara-acara TV dan penonton saling berkaitan, dengan banyaknya penonton, rating acara pun naik dan pemasangan iklan pun naik.

Alangkah bijak jika para produser mengambil langkah yang bijak pula, rating memang perlu, profit juga perlu, tapi acara-acara TV tak dapat hidup dengan adanya penonton. Akan lebih bagus dan juga akan lenih baik guna memajukan acara pertelevisian di Indonesia jika produser berani mengambil langkah membuat acara yang mendidik dan menghasilkan profit yang banyak, bukan hanya sekedar domino efek. Tunjukan pada dunia bahwa acara-acara TV di Indonesia tidak kalah hebat dengan acara-acara TV di negara lain.

by Ganis Wicaksono, 27.06.2015

Read More »»  

Senin, 22 Juni 2015

Bukan drama kolosal Korea

Politik di Indonesia kini (2015), kalo dari segi pandang saya bagaikan drama kolosal Korea. Sang Raja yang berkuasa kini, menyingkirkan orang kepercayaan/para mantan menteri Raja sebelumnya untuk mengamankan posisi Raja yang berkuasa sekarang ini, bahkan untuk melindungi Ibu Suri sang Raja yang berkuasa sekarang dari 'angin-angin' yang siap berhembus ke arah Ibu Suri.

Indonesia bukanlah sebuah panggung sandiwara dari para 'aktor-aktor' panggung. Melihat situasi sekarang ini sangatlah ironis, bagaikan sekumpulan orang yang bermain lompat tali. Harga BBM naik, kemudian turun, dan naik lagi. Kalo di lihat bagaikan perputaran tali, yang kedua ujungnya di pegang oleh para 'aktor' dan mereka mainkan.

Memang sulit mengurus Indonesia yang besar, dari Sabang hingga Merauke. Akan tetapi bagaimana bisa mengatur jika sang pemegang kendali hanya memainkan permainannya tanpa 'memberikan pupuk' kepada 'tanaman-tanaman' kecil.

Kembali lagi ke drama kolosal Korea, Indonesia bukanlah drama kolosal Korea yang hanya dilihat dan mementingkan rating drama hanya untuk mendapatkan keuntungan semata entah untuk siapa keuntungan tersebut. Jika Raja tak bisa di goyahkan, maka persatuan rakyatlah yang dapat melakukan.

Indonesia bukan 'mainan' para 'aktor' untuk menjalankan kepentingan tertentu. Indonesia adalah sebuah kesatuan yang akan jauh lebih kuat jika bersatu dan tentunya dengan 'aktor' yang tepat untuk memimpin. Akan seperti apa Indonesia 20 tahun lagi? lebih buruk, lebih baik, atau mungkin akan hancur dan menjadi negara-negara kecil hingga Indonesia tinggal nama?. Semuanya tergantung kita sebagai warga negara Indonesia sendiri yang akan menentukan nasib Indonesia.

22.06.2015

Ganis Wicaksono
Read More »»  

Minggu, 21 Juni 2015

CD lagu Rick Martin (Original)

CD lagu Ricky Martin, kondisi masih bagus (95%). Hanya beberapa kali di putar, cocok untuk fans Rick Martin sejati

1."Livin' la Vida Loca"
2."Spanish Eyes"
3."She's All I Ever Had"
4."Shake Your Bon-Bon"
5."Be Careful (Cuidado Con Mi Corazn)" (performed by Ricky Martin and Madonna)
6."Love You for a Day"
7."Private Emotion" (performed by Ricky Martin and Meja)
8."I'm ON My Way"
9."I Am Mad Of You"
10."La Diosa Del Carnaval (Spanish Eyes)"
11."You Stay With Me"
12."Livin' la Vida Loca (Spanish Version)"
13."Bella (She's All I Ever Had)"
14."I Count the Minutes"

CP: line-@ganisw, BB-756F19E9

Rp.80.000

Read More »»  

Clash of Clans Raup Pendapatan Rp20 Miliar Sehari


Clash of Clans Raup Pendapatan Rp20 Miliar Sehari
(dadaviz.com)
INILAHCOM, San Francisco - Kesuksesan dari game fenomenal benteng pertahanan Clash of Clans (CoC) memang tidak ada habisnya. Menurut data terbaru, game besutan Supercell ini mampu meraup pendapatan US$1,5 juta atau sekitar Rp20 miliar setiap harinya.

Meski CoC dapat diunduh secara gratis, namun terdapat beberapa item di dalam game yang dapat dibeli oleh uang sungguhan. Itulah mengapa game ini disebut sebagai aplikasi 'freemium'.

Meski sejumlah pemain memilih untuk menikmati CoC dengan gratis, tapi ada sebagian dari mereka yang tidak segan mengeluarkan uang untuk naik level.

Ketidaksabaran pengguna inilah yang membantu pengembangnya meraup keuntungan yang terbilang sangat besar setiap harinya.

Berdasarkan data yang disusun Dadaviz, dari 10 aplikasi top-grossing di App Store, CoC berada di posisi pertama dengan pendapatan perhari yang tertinggi.

Di bawahnya ada Game of War, Candy Crush Saga, Boom Beach, Candy Crush Soda Saga, dan Big Fish Casino.



Salah satu alasan mengapa CoC berada di peringkat tertinggi adalah gameplay yang diterapkannya: sederhana namun mengasyikan, bahkan membuat beberapa pemainnya kecanduan.
Read More »»  

Gwe-Store