Senin, 25 April 2011

Susahkah kita saling menghargai?

Yup, kita mahluk sosial (untung bukan mahluk dedemit), kita hidup berkesinambungan, kita hidup bukan sendirian, ada mas gondo, mbak kunti, pak pocong dan lain sebagainya.

Kadang kita merasa diri kita yang paling benar dan orang lain salah, itu lumrah, karena sifat dasar manusia. Saling mengehargai, enaknya di kasih harga berapa?mahal minta murah, murah minta gratis, gartis minta nambah. Kita, sebagai bangsa Indonesia seharusnya bangga, kita ini memiliki banyak perbedaan, dari suku, ras dan agama. Sampe-sampe muncul aliran sesat, hebat bukan?orang Indonesia itu sebenernya hebat-hebat, tapi kok seakan di telan bumi?(hebat kan si bumi bisa nelen orang banyak).

Perbedaan, seakan susah di jaman sekarang ini. Isinya saling menyalahkan, "tikus", "kucing" politik saling beradu, "singa-singa" politik saling berebut "daging". Seakan sekarang ini prinsipnya, "Hidup gue, loe susah urusin sendiri. Yang penting loe masih ada di belakang gue.". Hilangnya rasa saling menghargai, kemana si rasa ini?rasanya udah berubah jadi rasa strawberry.

Susahkan mengembalikan rasa kerukunan, menghargai, menghormati seperti sedia kala?. Apa yang salah dalam masyarakat kita ini?. Herannya, kadang kita di kasih daging yang enak, tapi minta yang basi, di kasih yang basi, mengeluhkan daging yang enak.
Apa pola pikir kita harus di setting ulang?. So, kembali ke diri masing-masing. Jadilah pribadi yang toleren.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gwe-Store