Rabu, 01 Juni 2011

Perbedaan domba dan kambing

Dilihat dari bentuk ekor, domba hampir sama dengan hewan lainnya, ekor menggantung ke bawah. sedangkan kambing ekornya tegak ke atas dan pendek. Sebenarnya dari ciri ekor ini, domba dapat dengan mudah diamati kapan dia stress, kapan dia birahi, dan kapan dia sakit. soalnya kalau sedang birahi, ekor akan tegang mengangkat ke atas, dan apabila sakit ekor terkadang diantara kedua paha. tentu saja bagi kambing, birahi maupun tidak ekornya tetap ke atas.

Domba memiliki rambut tebal yang bernama wool. dari fungsinya saja, wool ini digunakan domba untuk melindungi tubuhnya dari rasa dingin iklim subtropis. maka bisa dipastikan, bahwa nenek moyang domba setidaknya berasal dari benua atau daerah yang beriklim subtropis. kadangkala kita bingung, mengapa ada domba garut di indonesia ini? suatu teori yang belum diketemukan hingga sekarang, terasa sebagai missing link tentang kebenaran apakah domba juga berasal dari daerah tropis? bila dikaitkan dengan fungsi dari wool sendiri, maka akanlah tidak berguna jika wool tetap tumbuh di iklim tropis. bagaimana tidak? ibarat memakai baju yang terbuat dari wool, wool pastinya panas bila dipakai di iklim seperti ini.

Bagaimana dengan kambing? tentu saja wool tidak diperlukan bagi dia. konon, dan sampai sekarang setidaknya diketahui bahwa kambing memiliki tingkat adaptasi yang tinggi. Hal ini tentu saja memudahkan saat domestikasi, dimana peternak tidak kesulitan untuk membiasakan kambing di suatu daerah. kadang kala karena kemampuan adaptasinya yang tinggi pula, kambing mempunyai kebiasaan lamanya yang kadang timbul meskipun telah dibiasakan untuk berlaku sebaliknya. kebiasaan untuk memanjat ke tempat yang lebih tinggi, misalnya, tidak akan pernah hilang. dan tentu saja, bila peternak yang cerdas maka kebiasaan ini bisa dijadikan sebagai suatu olahraga tersendiri bagi kambing.

Cara makan domba adalah grazing (merumput), berbeda dengan kambing yang senang meranggas (memakan ramban, browse, leguminosa, dan tetanaman yang agak lebih tinggi darinya). grazing domba adalah 2 kali panjang tubuhnya dan pola grazingnya. sedangkan kambing, meskipun disediakan pakan di tempat pakan namun kebiasaan meranggasnya tetap ada (ini mungkin sebagai efek dari tingkat adaptasi yang tinggi). oleh karena itu, kadangkala perlakuan pemberian pakan yang agak lebih tinggi atau seukuran dengan leher kambing diterapkan agar kambing tersebut nyaman. meskipun demikian, tidak semua peternak menerapkan sistem ini.

Kambing, pada saat birahi/kawin juga pada pejantannya memiliki kelenjar yang menghasilkan bau yang kadangkala kita bilang ini merupakan bau khas kambing. weleh…. yah bagaimanapun kambing memang demikian kan? sebenarnya, baik hewan small ruminants maupun large ruminants memiliki kemampuan untuk menghasilkan gas feromon bagi sang betinanya. gas ini berfungsi menarik pejantan untuk kawin. konon, gas ini mampu meningkatkan libido pejantan, sehingga pejantan yang menciumnya akan tergoda…. hmm, apakah tingkah laku seperti ini juga dialami oleh manusia? (just kidding). bagaimana dengan domba? pengetahuan saya masih belum sampai sana. masih butuh beberapa pengamatan lagi.

Masalah tanduk, oke ada perbedaan disini. tanduk domba cenderung melingkar ke arah belakang (ke dekat tubuh) dan kadangkala ke arah dalam. sebenarnya tanduk domba ini bila dilihat berbahaya sekali, karena sebagian bangsa domba ada yang tumbuhnya tebal sampai-sampai mendekati dagingnya. tentu saja, penanganan tanduk ini perlu dilakukan, karena bila dibiarkan lebih lanjut akan membahayakan keselamatan si domba. bagaimana dengan kambing? tanduk kambing lebih mengarah ke atas dan melingkar kearah depan. bagi bangsa kambing yang masih galur murni, maka akan tampak bahwa tanduknya besar-besar sebagai pertanda suatu adaptasi mempertahankan diri yang tinggi.

Namun demikian, dari kajian yang lebih bersifat ilmiah, kambing dan domba tidak hanya berbeda dalam dua aspek saja. Secara fisik, daging kambing dan domba sama saja. Karena itu, orang awam biasanya tidak tahu mana daging kambing dan mana daging domba. Sebenarnya, daging kambing berwarna lebih merah dan aromanya lebih tajam daripada daging domba. Daging kambing lebih enak dan gurih daripada daging domba berkat perbandingan antara protein dan lemak yang tinggi, yaitu 1 banding 8. Bandingkan dengan daging sapi yang hanya 1 banding 3. Lemak daging kambing juga lebih keras dan putih dibandingkan dengan lemak daging domba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gwe-Store