Menurut hasil survey yang dilakukan oleh situs
divorcepeers,
68% perempuan pernah diselingkuhi oleh pasangannya dan 78% dari mereka
menjalani pernikahan yang tidak bahagia karena itu. Dari seluruh
laki-laki yang pernah selingkuh, 80% pernah tertangkap basah dan 64%
diantaranya lebih memilih mempertahankan perkawainannya. Memang, cinta
bisa datang kapan saja. Termasuk ‘hubungan cinta terlarang’, yaitu
hubungan asmara dengan teman sekerja yang telah berkeluarga. Tapi siapa
bilang Anda tidak bisa berkelit? Bisa! Berikut ini adalah tips jitu
mengatatasi/menghindari affair di tempat kerja Anda:
1. Bersikap Tegas. Apakah Anda tahu, kepada siapa
pertama kali Anda harus bersikpa tegas? Pada diri sendiri. Karena di
sinilah sumber terbesarnya. Berkelit dari orang lain jauh lebih mudah
dibandingkan berkelit dari diri sendiri. Anda harus dari awal meyakinkan
diri bahwa hubungan ini tidak berujung kemanapun. Cinta memang bisa
datang kapan saja, pada siapa saja. Tidak harus dengan “bapak itu”. Jika
Anda sudah bisa bersikap tegas, mengatakan perasaan, barulah Anda bisa
maju ke tahap berikutnya, yaitu bersikap tegas kepadanya. Selalulah
konsisten dengan pernyataan “Ya” dan “Tidak” yang sudah Anda ucapkan,
jika sekali Anda mengatakan “Tidak”, maka tetaplah bertahan dengan itu.
Sikap tegas Anda akan membuatnya gentar dan mundur teratur.
2. Berusaha Membisu. Langkah berikutnya, jagnan membuka atau terbuka dengan komunikasi. Lupakan telepon, SMS, atau sekedar
chit-chat
di wilayah publik. Jadilah si bisu baginya. Ketika Anda berjumpa
dengannya di lift kantor, misalnya, tersenyumlah. tapi tak perlu membuka
kesempatan untuk bicara. Jika dia bertanya, jawablah secukupnya.
Lakukan hal tersebut sebagaimana Anda menjawab pertanyaan rekan kerja
yang lain dan lakukan sambil tersenyum, tanpa perlu pasang muka perang.
Sikap Anda yang membisu, namun tetap tersenyum, akan membuatnya merasa
terpagari. Anda makin terlihat
untouchable.
3. Mengajak Teman. Taruhlah Anda dan dia berada
dalam satu komunitas yang sama. Entah teman sekantor, segedung atau satu
kelompok hobi. Anda tentunya tidak ingin kehilangan pekerjaan atau
meninggalkan komunitas Anda, hanya karena dia kan? Ada cara mudah
mengatasi kondisi ini. Ajaklah selalu teman-teman untuk berada di
sekitar Anda. Jangan beri kesempatan diri Anda sendirian. Bersikaplah
biasa-biasa saja, seolah dia hanya satu bagian kecil dari komunitas
Anda. Boleh juga kalau Anda mau menyamakannya denga kursi, meja atau
properti lain yang tidak penting. Sikap Anda tidak menganggapnya ada,
akan membuat dia mundur teratur.
4. Menghubungi Pasangannya. Bila dia menelpon
berkali-kali karena Anda tidak mengangkat teleponnya, maka hubungilah
dia kembali. Tapi jangan menghubungi ponselnya. Hubungilah telepon
rumahnya atau handphone pasangannya. Kalau perlu, hubungi rumahnya
ketika sudah bersama istrinya.
Habit seperti ini akan membuatnya kapok menghubungi Anda lagi. Anda pun akan bebas dari ‘teror teleponnya’.
5. Mencari Pasangan. Selama dia tahu Anda masih
sendiri, maka dia akan selalu melihat harapan. Karena itu, jika Anda
berminat, carilah orang lain. Masih ada begitu banyak manusia
berkualitas di luar sana (dan
single!) yang akan mencintai Anda
dengan tulus. Jika Anda belum berminat punya pasangan lain, bersikaplah
Anda sudah punya pasangan ketika berada di depannya. Entah menceritakan
seseorang lelaki tau sesekali memperlihatkan diri sedang bersama orang
lain (ajaklah sahabat laki-laki Anda)
6. Lebih Mandiri. Selama ini dialah yang mengatar
jemput Anda, bahkan mungkin Anda kesulitan mengenali kantor klien karena
biasanya dia yang mengantar. Mulai sekarang, Anda harus lebih mandiri.
7. Mentor Lain. Dia adalah mentor Anda. Dialah
temapt Anda bertanya dan berkeluh kesah. Dan Anda merasa, hanya dia yang
mengenal diri Anda dengan baik. Jangan Salah! Lelaki atau perempuan
sekaliber dia masih banyak. Mereka belum Anda temukan karena Anda sibuk
dengannya. Mulai sekarang, carilah mentor baru. Dia bisa jadi bos Anda,
teman di ruangan lain atau malah ayah/ibu Anda (sudah berapa lama Anda
tidak minta pertimbangan mereka?)
8. Kembangkan Diri. Sekaranglah saat yang tepat
untuk mencari tahu. Anda ingin mengembangkan diri di bidang apa. Buatlah
rencana, lalu susun menjadi program kerja. Misalnya, Anda mulai
mendaftar seminar/kursus atau apapun yang bisa mendukung perkembangan
diri Anda. Atau, sekarang Anda jadi lebih enteng mendaftar ikut beasiswa
keluar negeri. Banyak hal menarik diluar sana, dengan target yang
jelas, tujuan yang terlhat, dari pada bercapek-capek dengan “bapak itu”.
9. Daftar “Dosa”. Masih kesulitan melupannya? Masih
menangis “meraung-raung” bila mengenangnya disaat sendirian di dalam
kamar? Silahkan Adna membuat daftar “dosa”. Buatlah daftar keuntungan
bila Anda bersamanya. Setelha itu susunlah daftar kerugian bisa Anda
masih juga bersamanya. Tentunya akan lebih panjang.Terakhir buatlah
daftar keburukannya, ini akan makin menguatkan Anda untuk tidak lagi
berurusan denganya.
Sumber